Selamat Ulang Tahun Rosy!


 


Jember hujan pagi ini. Siklusnya sedikit berbeda dari biasanya. Beberapa hari terakhir waktu yang dipilih hujan untuk turun selalu saja siang atau sore. Kali ini pagi, nyaman sekali untuk mengingat Rosy, kawan saya yang sedang berulang tahun.


27 Januari 2020, dia resmi meninggalkan Jember. Kota yang kami huni selama 6 tahun terakhir. Setahun sebelum Rosy pulang, kami sempat berencana lebih lama tinggal. Rosy dengan rencananya, dan aku dengan rencanaku. Tapi semesta tak mengijinkan. Keputusan untuk bertahan menjadi jurnalis di Jember sedikit lebih lama diurungkan. Ia pulang tepat sehari usai diwisuda.

Pertemanan kami tak manis memang. Tak banyak bersama, sering menyendiri di ruang masing-masing, tapi selalu ada tempat untuk berdiskusi tentang banyak hal. Bertukar rahasia, dan melempar momen-momen pahit yang akhirnya membentuk masing-masing dari kami.
Aku menyukai momen di mana kami tak peduli saat kamar masing-masing berantakan atau masing-masing hanya ingin diam di kamar. Tapi perhatian betul saat salah satunya sakit, atau sedang mengalami kesulitan. Ya, kami sadar, tinggal di kos yang para penghuninya doyan mengusik dan bising adalah hal paling memuakkan. Maka saat ada tempat tinggal yang membiarkan menjadi diri sendiri , kami sangat menikmatinya.

Banyak yang ingin kuceritakan pada Rosy setelah dia pergi. Yang tak begitu nyaman jika kusampaikan via telefon. Tentang bagaimana momen-momen menggelikan kala depresi hingga saat di mana pertanyaan terkait kondisi mental yang pernah kita bahas di podcast Siksa Kampus dulu mengalami beberapa perkembangan.
Senang sekali rasanya membaca pesanmu yang mendukung bisnis baruku sekarang di dunia bertani. Ingat kan dulu saat aku memesan padamu disain feed Ig untuk bisnis catering pertamaku? Hehe. Dukungan semacam itu berarti betul meski tak intens bercakap atau pun bermanis-manis setiap saat.

Bersamanya aku selalu ingat momen makan bareng, jadwal memasak, ke pantai di bulan puasa dan ngobrol sampai lupa waktu. Aku  senang dengan pertemanan kita yang biasa saja.
Tadi pagi nemu tulisannya di salah satu situs berita online. Mungkinkah Rosy sudah resmi bekerja di sana? Hehe tentu aku senang mendengarnya.

Semakin ke sini, banyak hal yang harus kita tanggung sendirian. Semakin bullshit dengan upaya mencapai tujuan hidup dan segala tetek bengeknya. Sepertinya mencintai diri sendiri adalah salah satu tujuan hidup yang harus dijaga sampai kapan pun.
Aku selalu mengenang saat dia marah kala anak-anak di kontrakan membiarkan nasi sisa kemarin basi, saat dia menangis di forum yang mendiskriminasi golongan tertentu, saat dia berani meneriaki pengemudi mobil brengsek yang tak sopan di malam hari, dan keberanian lain yang tak jarang diselingi air mata. Ada sosok anak-anak yang tersisa dalam dirinya yang kadang masih sulit untuk diajak lebih tenang. Karena banyak hal, dia masih bertahan membawanya hingga saat ini.

Selamat Ulang Tahun Rosy.
Selamat bertumbuh, tetap menjadi manusia seutuhnya.🌱🌱🌱

Komentar