#6 Kipas dan Bel Sekolah



                Pandangan mataku menyebar ke seluruh ruangan. Aku menemukan benda berputar di dekat meja guru. Aku ingin lari ke sana. Aku berdiri, Bu Mita menahan. Aku teriak. Bu Mita menyuruhku diam. Aku terus berontak. Bu Mita menanyakan sesuatu. Aku tak paham, aku hanya ingin ke benda itu. Aku mengamuk dan melempar buku-bukuku.
                Bu Mita melotot. Memintaku mengambilnya. Setelah ada kesempatan untuk berlari aku segera menuju benda berputar itu. Bu Mita mengejarku. Namun langkahnya terhenti saat Bu Yatih mendekatiku.
                ‘’Namanya Ki....pas....a...ngin....Ki....passs....’’ ucap Bu Yatih dengan jelas sembari memegang kepalaku. Aku menangkap suaranya. Tapi tak begitu tergerak mengikutinya. Aku terlalu terpana dengan benda ini. Lama sekali, aku semakin dekat. Merasakan hembusan anginnya. Memperhatikan putaran baling-balingnya. Lalu pelan-pelan bersuara sendiri, ‘’ki.....pas....’’.
                Lama mengamatiku, Bu Mita segera menghampiri. Menggeret tanganku. Aku tak mau. Kembali membatu dan dia melotot. ‘’Uyi be-la-jar....’’, katanya lagi dengan suara yang lebih tinggi. Aku menangis lagi. Kami tarik menarik. Semua melihat pada kami. Lalu tiba-tiba ada suara kencang.
                ‘’Thetheeet...’’ diikuti sebuah kalimat yang tak kumengerti. Aku berlari keluar mencari suara itu. Aku terpana. Tapi tak tahu jawabannya. Apakah ada peniup terompet di sekolah ini?

Komentar