Malam
itu kita muter ke beberapa toko di Jember mencari vas bunga, untuk objek cover
majalah dengan mengendarai motor pinjaman. Jalanan sedikit macet. Beberapa toko
tak menyediakan vas yang kita cari. Beberapa lagi tutup. Kita juga sempat salah
masuk ke toko penyedia souvenir nikahan. Saat waktu semakin malam, dan vas yang
kita cari tak kunjung dapat, aku berkata pada Atul di tengah kemacetan, ‘’Ingat
Tul, tetaplah bahagia!’’ Dan kami berdua tertawa. Setelah muter beberapa kali,
dilemparkan kesana kemari, akhirnya vas bunga yang kita cari berhasil
ditemukan.
Kenangan PJTD di CDAST |
Berdasarkan
sejarah perjalananmu saat belajar di Tegalboto, mungkin aku bukan termasuk
kakak yang manis. Aku kadang menyebalkan, sering mengomelimu dan kadang turut
membullymu dengan pengurus Tb yang lain. Jujur saja, dulu, dari 3 anak Tb
seangkatanmu, aku paling tak bisa memahami pikiranmu. Kamu juga jarang aktif
dulu. Tak banyak tulisan yang kau hasilkan. Dan obrolan kita jarang nyambung.
Aku sempat menduga dan khawatir kamu tidak bisa bertahan lama disini.
Berkali-kali kita rapat evaluasi, menganalisis S.W.O.T masing-masing, dan kamu
masih tetap saja begitu. Sampai akhirnya Ani mundur, dan kamu (terpaksa)
mendapat mandat menggantikannya di tengah perjalanan. Aku, dan beberapa
pengurus lain sempat ragu. Selama ini kamu tak pernah menunjukkan sedikit
kekuatan untuk memimpin Tegalboto yang keras ini. Sampai semuanya berjalan, dan
seperti katamu, kau memang tahan banting. Namun untuk membentuknya, keadaanlah
yang membuktikan, bukan omelan. Meski harus disadarkan berkali-kali nyatanya
kamu berproses dengan caramu sendiri. Tak sempurna memang, karena kami tak
pernah mengharapkan kesempurnaan pula. Tapi kamu bisa bertahan sampai selesai.
Dan banyak yang mulai kau korbankan untuk sampai disana.
Seperti
detik ini, mungkin kau tak habis pikir sebelumnya bisa berada di Jakarta.
Gimana makanmu disana? Siapa tahu kamu bisa lebih mengontrol diri mengurangi
makanmu disana. Nyenyakkah tidurmu semalam? Kamu masih akur kan sama Rosy? Apa
kamu mulai merindukan kami? Semoga hari-harimu menyenangkan. Aku percaya kamu
bisa adaptasi dimana saja. Bigboss rakjel sudah mengujimu waktu itu, dan kamu
sudah tentu bisa melampaui hari-harimu disana dengan baik. Belajarlah disana
sebaik mungkin ya, tak apa jika kemarin kamu menyesal karena kurang belajar
menulis selama di Tb dan sekarang sudah saatnya untuk memperbaiki semuanya.
Crew 2017 n 2018 minus Haris |
Puncak
terberat yang kau rasakan saat menghadapiku mungkin adalah saat proses
penggarapan majalah. Aku cerewet sekali. Tulisan semula tak kau selesaikan, dan
akhirnya kita berhasil menemukan penggantinya. Kamu menulis semampumu, karena
aku sudah kehabisan akal untuk memintamu menyelesaikan tulisan sebelumnya.
Beberapa kali layout molor, salah, dan akhirnya aku berusaha menemanimu tiap
malam di Tb. Meski sesekali aku tertidur, meski sesekali aku hanya bisa
membantu menata susunannya, tapi aku berharap sekali kerjaanmu bisa selesai
dengan itu. Hingga kejadian tak terduga terjadi, halaman majalah yang kau
layout ada yang lupa tak dimasukkan dan file sudah dikirim. Aku menangis, dan
kamu kebingungan. Hingga semuanya baik-baik saja. Dan kamu sabar menghadapiku
yang kadang gupuh dan meminta ini dan itu (meski sempat kamu marah beberapa
kali hahha). Tapi ya itulah kawah candradimuka itu. Kamu dibentuk melalui
proses yang menyeramkan. Dan waktu membuktikan, kita bisa melalui ini semua.
RAKJEL CHALLANGE |
Kamu
mengajariku bahwa kita tidak bisa memaksakan oranglain di luar kemampuannya.
Tapi, ya ada tapinya, kita mampu ya karena mau belajar dan berusaha. Setidaknya
mau berusaha untuk mampu. Setelah berupaya lebih keras toh kamu akhirnya bisa
juga. Tak ada yang tak mungkin terjadi saat berorganisasi. Dan jangan
sekali-kali pesimis dengan kemampuan orang lain. Jangan pula terlalu berharap.
Karena sesolid apapun, organisasi tetaplah organisasi. Kawan bisa datang dan
pergi kapan saja. Sekalipun untuk Tb bukan hal yang mudah untuk bertahan, toh
kita pada akhirnya bisa bertahan hingga hari ini.
Ya
sudah. Selamat ulangtahun ya Tul. Ini aku tulis pada 24 desember saat kamu naik
kereta. Semoga kamu bisa belajar untuk punya tujuan yang sedikit jelas. Jangan
malas belajar. Jangan bimbang untuk ambil keputusan. Jangan setengah-setengah.
Dan semoga Zuk merupakan jodoh yang digariskan Tuhan untukmu. Jangan rindu,
karena rindu itu berat, seperti berat badan kita. Kau tak akan kuat untuk
menggendongnya hahaha. Biar dikirim lewat paket JNE saja, atau wahana. Yang
penting jangan indah cargo, takut nasibnya seperti majalah kemarin.
Terimakasih
telah menemani saya melewati masa-masa dramatis selama di Tegalboto.
Salam
sayang, Fitri, kakakmu yang paling megeli tapi ngangenin itu
Komentar
Posting Komentar