Dik, Kami Masih
Mengenangmu
Dik, daun telah berguguran sore itu
Kemalangan telah menimpamu
Mimpi-mimpimu berterbangan
Harapan-harapan menguap di kayangan
Maaf Dik, kami tak kuat membayangkan
Seragam suci itu ternoda
Pemikiran penuh cita-cita itu mengiba
Kaupun tak terselamatkan
Dik, kaum kita masih menjerit disini
Luka-luka itu masih menganga
Kebiadaban itu menusuk kemana-mana
Ke ulu hati kami, sakit tak terperi
Dik, aku ingin mengusap airmata ibumu
Ia begitu berharap banyak padamu
Tapi apa hendak dibuat
Kau pergi begitu cepat
Dik, maafkan dirimu harus jadi tumbal kejahatan
Produk dari kemiskinan
Kurang cintanya orang pada pendidikan
Bobroknya moral mereka yang tak berperikemanusiaan
Dik, berapa lama lagi kaum kita merdeka?
Jika pemerkosaan merebak dimana-mana
Di sekolah, sampai ke rumah-rumah
Dan mereka hanya diam berpasrah
Dik, kami masih mengenangmu
Bersama daun-daun yang gugur sore itu
Komentar
Posting Komentar