bisnis



REMAJA BERBISNIS
PERSIAPAN MASADEPAN YANG LEBIH REALISTIS
Oleh: Nurfitriani
a.       Pernak-pernik Dunia Remaja
            Dunia remaja selalu punya banyak cerita. Ada yang mewarnai masa remaja mereka dengan hal-hal yang membuat mereka merugi, hingga akhirnya masadepan mereka tak semulus seperti yang diharapkan. Kasus ini sering kita ketahui pada remaja yang salah pergaulan, misalnya saja korban MBA (Marriedge By Accident). Di Indonesia sendiri hampir tiap bulan KUA senantiasa menikahkan remaja di bawah umur yang tertimpa kasus ini. Pada tahap tersebut pihak yang paling dibuat merugi karenanya ialah pihak perempuan. Bagaimana tidak?
            Jika laki-laki telah kehilangan keperjakaannya, maka tidak akan ada tanda yang pasti apakah dia memang sudah melakukan tindak asusila tersebut atau tidak. Namun jika hal itu terjadi pada perempuan, resiko yang paling ditakuti dan dirasakan oleh diri sendiri maupun keluarga adalah apabila ia telah berbadan dua. Tak jarang sang pria memilih untuk lari dari tanggung jawabnya daripada harus menikahi perempuan tersebut. Mereka merasa belum siap untuk menjadi seorang bapak. Kalaupun mereka bersedia untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, tidak ada yang menjamin kehidupan mereka akan sejahtera. Kebanyakan dari pelaku tindakan ini merupakan anak-anak yang masih berusia di bawah dua puluh tahun. Bayangkan saja, untuk memenuhi kebutuhannya sendiri mereka masih belum mampu, apalagi jika diminta untuk mencukupi kebutuhan anak istrinya? Belum lagi efek akibat seks bebas tadi, remaja juga banyak yang menjadi penderita PMS (Penyakit Menular Seksual), contohnya HIV AIDS. Penyakit ganas ini hingga kini belum menemukan obat penawarnya, namun tiap tahun makin bertambah jumlahnya. UNICEF menyebutkan, sekitar 71.000 remaja berusia antara 10 dan 19 tahun meninggal dunia karena virus HIV pada tahun 2005. Jumlah itu meningkat menjadi 110.000 jiwa pada tahun 2012.
            Selain MBA, perilaku buruk yang sering mewarnai dunia remaja ialah kasus kejahatan yang bersifat destruktif. Misalkan saja tawuran, pencurian, premanisme, penganiayaan, maupun kejahatan berbahaya lainnya. Rasa solidaritas mereka yang tinggi telah membuat mata hatinya buta. Mereka terlalu fanatik akan keberadaan kawan maupun lawan. Meski tak jarang dua posisi tersebut (kawan maupun lawan.red) bisa saja berganti sewaktu-waktu. Ditambah lagi dengan sifat gengsi yang tinggi untuk mengakui kebenaran pihak lain membuat mereka sering terlibat berbagai kontroversi dalam setiap posisi. Sekolah tak lagi menjadi wadah pembelajaran yang berarti namun berubah menjadi ajang adu nyali dan gengsi. Prestasi urusan belakangan, yang penting jangan sampai kalah dalam pertarungan.
            Kasus yang tak kalah hebohnya di dunia remaja ialah kasus penggunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif). Remaja yang pada dasarnya memiliki rasa keingintahuan dan ingin coba-coba yang tinggi membuat mereka sering menjadi korban empuk para pengedar obat-obat terlarang ini. Rasa gengsi juga turut mendorong mereka untuk mengkonsumsi Narkoba dan sejenisnya dimana jika anak muda tidak berani melakukannya maka label buruk akan didapatkan dalam sebuah kelompok. Akhirnya ketergantungan tak bisa dihindari, hingga berbagai kejahatan terjadi dan berujung pada kematian yang mengenaskan.
            Beberapa kasus diatas merupakan contoh efek dari kenakalan remaja yang berdampak buruk bagi masa depan mereka. Rasa malu yang mendalam serta rendahnya tingkat pendidikan membuat mereka sulit untuk mendapatkan pekerjaan yang menjanjikan. Usia dimana mereka seharusnya masih bisa menikmati masa-masa indah berubah menjadi masa yang mewajibkan mereka untuk bersusah payah. Usia dimana mereka seharusnya masih bisa dengan tenangnya belajar di kelas, bukan bertarung dengan kehidupan di dunia yang semakin keras.
            Namun disamping beberapa sisi negatif dalam dunia remaja, masih ada beberapa kejutan menyenangkan yang patut untuk diberikan apresiasi. Beberapa remaja senantiasa tak ingin kehilangan kesempatan untuk terus menorehkan sebuah karya. Karya tersebut bisa dalam bentuk penemuan teknologi, buku, lukisan, kerajinan, serta berbagai karya dahsyat lainnya. Ada juga yang sering menjadi juara di bidangnya, baik akademik maupun non akademik. Nama-nama mereka sering diagungkan secara gemilang sebagai pemenang. Sebagian lagi memilih untuk terjun ke dalam dunia wirausaha untuk membantu memenuhi kebutuhan hidupnya. Pilihan yang terakhir ini sebenarnya bisa dilakukan oleh remaja manapun tak memandang apakah dia cerdas atau tidak, berbakat atau tidak. Mereka bisa berbisnis apa saja, dengan perpaduan antara inovasi dan promosi maka menjadi pebisnis muda bukan lagi hanya sebuah mimpi. Sehingga ke depannya mereka lebih siap untuk menghadapi masa depan. Menjadi pegawai negeri sudah menjadi hal yang biasa kita jumpai, namun dengan membuka lapangan usaha sendiri merupakan sesuatu yang sangat berani. Tulisan ini akan membahas mengenai hal tersebut: remaja dan dunia wirausaha.
b.      Remaja dan Dunia Berwirausaha
Remaja merupakan masa transisi antara usia kanak-kanak dan usia dewasa. Usia dimana seseorang mulai dipertanyakan tanggung jawabnya sebagai manusia yang sudah tidak anak-anak lagi dan masih belum mencapai pada tingkat kedewasaan. Namun kerap kali mereka masih sering bertingkah laku layaknya anak-anak dan tak jarang juga mereka mulai berpikir dewasa dan tak mau dianggap sebagai anak kecil lagi. Alasan fisik, mungkin begitulah ia sering menyangkal pelabelan pada dirinya. Namun secara psikologis mereka masih sangat rentan terhadap pengaruh berbagai hal yang ada, apalagi di dunia yang semakin edan ini.
Salah satu hal menarik tentang remaja saat ini ialah makin maraknya mereka yang mulai terjun ke dunia bisnis, terutama bisnis online. Berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh internet semakin memacu semangat mereka untuk beraing satu sama lain menjual dagangan kepada pelanggan. Baik itu fashion, assesoris, dan berbagai barang jualan lainnya, terus bertambah seiring meningkatnya permintaan masyarakat. Sebut saja di berbagai media sosial yang saat ini mulai membeludak berbagai akun yang mengatasnamakan dirinya sebagai pusat penjualan online. Tak jarang kita temui fakta bahwa pemilik akun tersebut adalah seorang remaja. Dengan mengupload foto produk yang ditawarkan, konsumen tinggal mengirim sebuah pesan ke nomor si pemilik untuk memesan barang yang dimaksud. Barang dikirim, dan berhasillah transaksi mereka saat itu.
Selain berbisnis online seperti di atas, remaja juga bisa melakukan penjualan secara langsung. Namun jumlah mereka masih tergolong minim daripada mereka yang berbisnis secara online. Mereka kebanyakan adalah para remaja bermental baja yang tak canggung-canggung memasarkan produknya. Entah itu di sekolah, di sekitar rumah, di toko-toko pengecer, serta berbagai tempat yang berpotensi sebagai tempat berjualan lainnya. Misalnya saja mereka membuat bisnis kue kecil-kecilan untuk dijual di area sekolah. Jangan melihat seberapa besar kecilnya produk yang kau jual, namun lihatlah seberapa besar usahamu untuk memasarkan produk tersebut.
Ada juga beberapa diantaranya yang memilih untuk memadukan antara keduanya sebagai sarana pemasaran produk mereka, baik secara online maupun secara langsung. Sehingga dengan usaha yang maksimal tersebut didapat hasil yang maksimal pula. Semuanya tergantung dengan usaha kita. Ketika kita mengupayakan sesuatu secara maksimal, maka yang didapatkan juga pasti maksimal. Meski mungkin dibutuhkan waktu yang lama untuk merasakan nikmatnya berwirausaha, namun tak jadi masalah. Cintai prosesmu, maka nikmatilah hasil kerja kerasmu!
Ada beberapa manfaat yang dapat dirasakan oleh remaja yang memilih berbisnis sebagai salah satu kegiatan rutinnya, antara lain:
1.      Membantu memenuhi kebutuhannya sendiri.
Manfaat yang pertama ini merupakan manfaat yang paling dapat dirasakan oleh para remaja yang memilih masuk ke dalam dunia bisnis. Mereka tidak lagi menjadi remaja yang hanya tergantung pada pemberian orangtua, namun bisa lebih mandiri memenuhi kebutuhannya sendiri. Khususnya bagi remaja yang jauh dari orangtua atau bahkan (maaf) sudah tidak lagi memiliki orang tua, hal ini bisa dijadikan satu pilihan menarik ditengah banyaknya kasus putus sekolah di tengah jalan karena tersendat biaya.
2.      Kemampuan sosial semakin meningkat
Dunia bisnis tentunya tidak lepas dari hubungan dengan para konsumen yang bisa jadi merupakan masyarakat yang tinggal di sekitar mereka. Dengan berbisnis semacam ini, mereka dituntut untuk lebih dekat dengan masyarakat. Sehingga bisa menambah teman dan kemampuan untuk bersosialisasi dengan mereka maupun masyarakat yang baru dikenalnya. Akhirnya anggapan bahwa remaja yang bersekolah itu seringkali memisahkan diri akibat kesibukannya di sekolah bisa dihilangkan dengan usaha berbisnis ini.
3.      Mampu memanfaatkan dan melihat situasi yang ada
Salah satu poin penting yang harus dipelajari oleh remaja yang menggeluti dunia usaha adalah bagaimana mereka pandai melihat peluang. Misalnya saja pada waktu cuaca panas, sementara freezer dirumah mereka tidak terpakai percuma. Melihat kondisi ini, bisa saja mereka manfaatkan untuk berjualan es lilin di sekitar sekolah. Remaja yang berjiwa bisnis lebih pandai melihat kondisi disekitarnya dan mampu memanfaatkan hal tersebut sebaik-baiknya.
4.      Memiliki banyak sahabat
Sibuk di dunia bisnis tidak lantas membuat para remaja jauh dari sahabat-sahabatnya. Justru dengan kesibukan ini membuat mereka sering dinanti-nanti kehadirannya oleh para sahabat. Apalagi jika produk mereka banyak diminati dan telaten dalam memasarkannya, para sahabat pasti salut dan bahagia bersama remaja hebat semacam ini.
5.      Kehadirannya sering dinanti-nanti
Manfaat yang kelima ini sangat dirasakan oleh pebisnis remaja yang memilih makanan dan minuman sebagai produk utamanya. Dunia sekolah yang saat ini memiliki waktu istirahat yang minim membuat para remaja malas beranjak ke kantin saat istirahat atau pergantian jam pelajaran tiba. Selagi ada yang dekat, kenapa tidak? Inilah yang membuat pebisnis makanan dan minuman muda seolah menjadi pahlawan di tengah-tengah kawan seusianya.
6.      Mempersiapkan diri untuk masa depan yang lebih berarti
Poin inilah yang lebih bermanfaat untuk perjalanan karir para remaja di masa depan. Mereka yang telah berpengalaman berwirausaha di masa remaja tentunya sudah tidak canggung lagi untuk mengembangkan usahanya ketika dewasa nanti. Dengan bermodalkan kemampuan sewaktu muda, mereka akan lebih cakap lagi untuk membuka lapangan usaha sendiri. Akhirnya dengan ketelatenannya, mereka tidak lagi hanya menjadi seorang yang bekerja pada atasannya, namun mampu menjadi seorang atasan di perusahaannya sendiri.
7.      Meningkatkan rasa bersyukur
Usaha jatuh bangun yang mewarnai dunia bisnis remaja membuat mereka lebih menghargai uang yang telah mereka peroleh. Mereka menjadi sadar ternyata selama ini orang tua mereka susah payah untuk mencukupi kebutuhannya sehari-hari. Mereka menjadi lebih banyak bersyukur, tidak lagi menjadi remaja yang hanya membuang-buang uang untuk beberapa hal yang tidak berarti.
            Untuk menambah semangat para remaja yang ingin memasuki dunia bisnis, penulis memberikan beberapa contoh remaja yang sukses di dunianya. Semoga sekelumit kisah mereka ini dapat menginspirasi. Mereka adalah:
1.      Emil Motycka
Ia telah memulai bisnis jasa pemotongan rumput halaman usianya sejak usia 13 tahun. Saat ia berusia 16 tahun, ia sudah mampu membeli sepasang mobil truk dan trailer untuk mengembangkan wirausahanya. Dua tahun kemudian ia berhasil mengumpulkan uang lebih dari satu milyar rupiah, lalu kemudian beristirahat untuk fokus kuliah di Universitas Colorado. Tahun 2012 lalu, ia diberi Award oleh pihak Gedung Putih  sebagai bagian dari 100 entrepreneur muda yang menjadi inspirator remaja.
2.      Farrhad Acidwalla
Farrhad merupakan pendiri dari Rockstah Media, sebuah situs development bidang marketing perusahaan pada tahun 2009. Ia telah berhasil membangun sebuah website komunitas pada usia 12 tahun. Beberapa media cetak banyak yang mereview tentang kehidupannya, termasuk dalam sebuah buku yang mencatatkan dirinya sebagai 25 entrepreneur muda top yang berusia di bawah 20 tahun.
3.      Lindsay Manseau
Lindsay belajar menjadi seorang fotografer pada usia 14 tahun ketika ia menjadi asisten ibunya yang membuka bisnis wedding photography. Sembari meningkatkan kemampuan di University of Southern Maine, ia mencoba menekuni bisnis fotografi dengan membuka situs online di MyMarriageMarket.com. Banyak calon pengantin yang menggunakan jasa perusahaannya untuk mencetak foto-fotonya yang menarik. Namun, Lindsay telah pulang ke sisi Tuhan pada Februari 2013 lalu karena penyakit Leukimia.
4.      Mark Bao
Mulai usia 15 tahun, Mark telah memulai usahanya dengan membuat sebuah aplikasi yang dapat membantu mengejakan tugas sekolah teman-temannya. Dengan aplikasi yang menarik tersebut, teman-temannya mulai berdatangan dan membelinya. Saat ia duduk di bangku kelas 1 SMA, ia mulai belajar membangun bisnis start-up, Debatware.com, yang merupakan sebuah sistem manajemen untuk acara debat. Akhirnya project debate organization tersebut menjadi yang terbesar di Amerika Serikat. Dalam usianya yang kini memasuki 17 tahun, Mark Bao telah berhasil menjadi entreprenur muda yang menghasilkan uang milyaran rupiah.
5.      Sabirul Islam
Saat usianya 14 tahun, sabirul mengumpulkan 6 temannya untuk membangun sebuah perusahaan kecil yang bernama Veyron Technology. Kelompok usaha yang berfokus pada desain web tersebut berhasil mendapatkan penghasilan lebih dari 9 juta rupiah dalam dua minggu pertamanya. Selanjutnya di usia yang ke 17, Sabirul menerbitkan sebuah buku karangannya yang berjudul The World at Your Feet yang berisi tentang visi misi serta kiat sukses menjadi pengusaha muda. Kesuksesan peluncuran buku tersebut juga diikuti oleh keberhasilan permainan ciptaannya "Teen-Trepreneur". Kini ia tengah mengerjakan berbagai project seperti website interaktif, perusahaan penerbit, penulis, dan lainnya.
Ada beberapa tips yang bisa diterapkan ketika kita ingin memulai suatu usaha, yaitu:
1.      Pilih produk yang dibutuhkan konsumen
Langkah awal yang harus dipikirkan remaja untuk memulai sebuah usaha adalah memilih produk apa yang akan dipasarkan. Pilihlah produk yang paling dibutuhkan oleh konsumen. Sesuaikanlah antara produk dan segmentasi pasar yang dipilih. Apabila kita memilih remaja sebagai segmentasi pasar suatu produk, maka jangan memilih produk-produk dewasa untuk dijadikan sebagai objek pemasaran. Jika produk yang akan kalian pasarkan berupa makanan ataupun minuman, pilihlah yang sekiranya digemari oleh banyak pembeli. Jangan lupa, sesuaikan dengan keahlian kalian dan pelajari beberapa informasi dari berbagai referensi.
2.      Sesuaikan dengan trend yang ada
Dalam menentukan produk, khususnya yang berhubungan dengan fashion, hal yang harus dilakukan ialah melihat barang-barang yang paling update dan sedang banyak dicari oleh para remaja. Jangan sampai kita asal memilih produk, manfaatkanlah internet sebagai media untuk menambah pengetahuanmu tentang produk tersebut.
3.      Pilih musim yang tepat untuk produk makanan dan minuman
Untuk produk makanan dan minuman, sesuaikan dengan musim yang ada. Jika musim hujan, produk makanan dan minuman yang hangat lebih banyak dicari daripada produk makanan dan minuman yang dingin. Begitupun sebaliknya. Sesuaikan dengan musim yang ada di sekitarmu.
4.      Inovasi itu perlu
Setelah menentukan produk yang tepat untuk dipasarkan, lakukan suatu inovasi agar produkmu memiliki daya saing yang tinggi. Terutama pada pebisnis yang membuat produknya sendiri, hal ini sangat perlu untuk dilakukan. Sehingga para konsumen lebih berminat untuk melirik produk kita daripada produk di tempat yang lain.
5.      Gunakan modal sebaik mungkin
Ketika informasi mengenai produk yang akan kita pasarkan terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menyusun data modal yang akan dianggarkan. Carilah bahan-bahan yang akan digunakan, pilih yang harganya tidak terlalu mahal namun kualitasnya bisa dihandalkan. Carilah informasi dari internet maupun orang yang lebih berpengalaman di bidang ini.
6.      Hitung pengeluaran dan pemasukan sebaik-baiknya
Pengaturan keuangan yang baik menentukan perjalanan usaha anda selanjutnya. Mengingat remaja merupakan pribadi yang cenderung konsumtif, ia harus mampu menyimpan uang untuk keberlangsungan usaha sebaik-baiknya. Belilah bahan-bahan yang sesuai dengan kebutuhan, jangan terpaut pada keinginan. Namun sesekali belilah sesuatu yang ingin kau beli sebagai hadiah atas prestasimu kali ini. Namunjangan terlalu sering ya!!!
7.      Berikan harga yang sesuai
Mengingat pelanggan mereka mayoritas berasal dari kalangan remaja, maka pilihlah harga yang sesuai dengan kantong mereka. Namun harus tetap memperhatikan kesesuaian antara kualitas barang dan harga yang diberikan. Jangan sampai merugi, dan jangan mengambil keuntungan yang besar sekali.
8.      Tingkatkan usaha pemasaran produk
Seiring dengan perkembangan waktu, remaja yang berwirausaha harus mampu mengembangkan jangkauan pasarnya. Melihat saat ini teknologi semakin berkembang, hal itu tentu semakin memudahkan remaja untuk memperluas usahanya. Baik itu melalui sosial media, maupun media online lainnya.
9.      Jangan malu ketika sebagian orang menertawaimu
Meskipun kegiatan ini merupakan sesuatu yang bersifat positif untuk masa depan remaja, namun tak jarang ada juga beberapa pihak yang menertawakan mereka. Dari dianggap kuno, tidak serius bersekolah, tak punya malu, dsb, jangan dengarkan itu semua. Mereka hanya iri karena tidak bisa seperti anda.
10.  Evaluasi diri ketika usahamu belum berhasil
Dalam menjalankan sebuah usaha, jatuh bangun itu merupakan hal yang sudah biasa. Apalagi melihat kondisi psikologis remaja yang masih sangat labil, mereka rentan untuk bangun kembali ketika jatuh dari usahanya. Namun bagi anda, remaja yang benar-benar serius ingin menjadi pengusaha, jangan menyerah! Evaluasi dari bisnis yang anda jalankan. Jika ada beberapa kesalahan, perbaiki dan berusahalah untuk bangkit lagi. Percayalah, itu bukan gagal! Mungkin kitanya saja yang kurang persiapan.
Demikian beberapa ulasan mengenai pentingnya dunia berwirausaha bagi remaja. Remaja yang telah terjun ke dunia ini jauh lebih memiliki orientasi ke depan yang gemilang. Mereka memiliki kiat-kiat yang menarik untuk menghadapi sebuah kegagalan dan manajemen waktu yang tidak dimiliki oleh remaja pada umumnya. Sehingga ke depannya lagi, remaja semacam ini sangat dibutuhkan oleh negara demi mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan kemajuan ekonomi bangsa. Tidak hanya terpaut pada apa yang telah ada sebelumnya, namun lebih berpikir bagaimana menciptakan sesuatu hal baru yang bisa bermanfaat bagi dirinya dan negara tentunya.

Komentar